
Berkunjung ke tempat ini, dijamin nasionalisme kita sebagai pemuda akan melejit. Pasalnya, di tempat ini kita akan disajikan beragam catatan sejarah para pemuda Indonesia yang dengan kekompakan dan susah payah menyusun berbagai strategi dalam rangka memperoleh kemerdekaan Indonesia kala itu.
Dari data yang kami peroleh, Museum Sumpah Pemuda pada awalnya adalah rumah tinggal milik Sie Kong Liang. Gedung didirikan pada permulaan abad ke-20. Sejak 1908 Gedung Kramat disewa pelajar Stovia (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) dan RS (Rechtsschool) sebagai tempat tinggal dan belajar. Saat itu dikenal dengan nama Commensalen Huis.
Mahasiswa yang pernah tinggal adalah Muhammad Yamin, Amir Sjarifoedin, Soerjadi (Surabaya), Soerjadi (Jakarta), Assaat, Abu Hanifah, Abas, Hidajat, Ferdinand Lumban Tobing, Soenarko, Koentjoro Poerbopranoto, Mohammad Amir, Roesmali, Mohammad Tamzil, Soemanang, Samboedjo Arif, Mokoginta, Hassan, dan Katjasungkana.


Museum SUMPAH PEMUDA
Jl. Kramat Raya No. 106,
Jakarta Pusat.
Jam kunjung:
Selasa–Jumat: pukul 08.00 – 16.00 WIB
Sabtu-Minggu: pukul 08.00 – 14.00 WIB
Senin/hari libur nasional: tutup.
Tiket:
Dewasa : Rp. 2.000
Rombongan Dewasa :Rp. 1.000
Anak-anak : Rp. 1.000
Rombongan anak-anak: Rp. 500
Turis Asing : Rp. 10.000
0 komentar :
Post a Comment