Mungkin Anda berpikir jika seorang ibu bekerja dan memiliki karir yang baik, bisakah ia mendidik anaknya dengan baik? Buanglah pikiran negatif seperti itu tentang seorang wanita yang telah menjadi ibu. Pada dasarnya, memang tidak semua ibu yang bekerja bisa mendidik anaknya dengan baik atau bisa dikatakan kurang teliti dalam mendidik sang anak. Namun, setidaknya mereka akan lebih mengerti arti dari mendidik seorang anak.

Tak selamanya ibu bekerja selalu menelantarkan anaknya, terutama dalam hal pendidikan. Biasanya, seorang ibu akan lebih memikirkan dan mengutamakan perkembangan dan pertumbuhan anak-anaknya. Dan hal inilah kekhawatiran para ibu yang juga dapat menimbulkan perasaan bersalah jika terjadi sesuatu pada anak-anaknya.

Menurut salah seorang penulis buku terkenal, Melly Kiong mengatakan, sebenarnya pertumbuhan dan perkembangan anak tidak tergantung atau tidak ada hubungannya antara menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir, tetapi lebih kepada cara mendidiknya. Banyak ibu rumah tangga yang gagal mendidik anaknya, di lain pihak, banyak juga wanita karir yang sukses dalam mendidik anak-anaknya. Pilihan menjadi wanita karir mengharuskan dia menjadi wanita super, sukses sebagai diri sendiri, istri, ibu, dan sukses juga sebagai ibu wanita karir. Memang tidak mudah, Melly memberikan contoh-contoh praktis yang sudah teruji keberhasilannya, yang pasti dapat menambah wawasan dan kreativitas para orangtua, terutama kaum ibu.

Sebagai seorang ibu, tentunya Anda harus lebih bisa mendekatkan diri dengan sang anak. Seperti contoh, membuatkan menu makan siang di sekolah bagi sang buah hati. Namun apa yang terjadi? Makanan tersebut tidak disentuh sama sekali. Berpikirlah positif, mungkin anak Anda tidak berselera dengan menu makanannya. Cobalah kembali di kemudian hari. Tetap makan siang tersebut tidak disentuhnya. Anda bisa memberikan sedikit hukuman padanya agar bila ia tidak menghabiskan makan siangnya. Memang terjadi perubahan, tapi tetap saja makanannya tidak pernah habis. Anda harus memutuskan merubah strategi, seperti memberikan buku teka teki dan cerita lucu yang diselipkan di kotak makanan sang anak setiap hari. Hasilnya, Anda berhasil. Sang anak menghabiskan makan siangnya karena rasa penasaran si anak darimana ibunya mendapatkan cerita lucu dan buku teka teki tersebut. Dan makan siang pun menjadi waktu yang sangat dinanti-nantikan oleh si anak dan teman-temannya karena rasa penasaran dengan jawaban teka teki hari kemarin.

Contoh lainnya seperti, bagaimana cara Anda memberikan reward and punishment yang tepat sesuai usia anak. Maka Anda dapat bekerjasama dengan pengasuh di rumah, agar peraturan yang telah ditetapkan orangtua tetap dijalankan meskipun orangtua tidak ada di rumah, membuat buku penghubung antara orangtua dan guru, orangtua dan pengasuh, dan lain sebagainya.

Sebagai seorang ibu yang bekerja tentu memiliki perasaan bersalah karena mungkin tidak bisa membimbing dan memberikan perhatian pada anaknya dengan waktu yang penuh. Bahkan para ibu justru memanjakan anaknya karena merasa kasihan. Namun hal tersebut berakibat kebanyakan anak akan mengendalikan orangtuanya. Anda sebagai ibu, wajib menerapkan ketegasan, menjaga wibawa, mendidik anak-anak sedari kecil agar mau berusaha jika menginginkan sesuatu, tetapi tetap menjadi sahabat dan orangtua terbaik bagi anak-anak mereka.


0 komentar :

Post a Comment

 
Top