Ketika Single Parent ( orang tua tunggal ) harus membesarkan anak sendirian, ada waktunya mereka akan mengalami kesulitan yang berdampak kepada psikologis orang tua tersebut. Seperti contoh ketika mereka harus menghabiskan 6 hari dalam seminggu untuk merawat anak yang sakit, disisi lain ada pekerjaan yang tidak dapat ditinggal kan. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap psikologis yang kemungkinan bisa saja akan menimbulkan stres.

Apa yang dapat Anda lakukan untuk meringankan beban dan memastikan psikologis Anda baik-baik saja? Berikut beberapa tips bagi para orang tua tunggal agar terhindar dari stres :

1. Bergabung dengan grup Single Parent
Bertemu dengan orang lain yang memiliki kesulitan yang sama dan tahu persis bagaimana rasanya untuk menangani hal ini adalah sangat baik. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengutarakan isi hati Anda yang tidak bisa anda lakukan kepada orang lain, Anda juga bisa menemukan teman yang memiliki masalah yang sama untuk berdiskusi dan berbagi cerita.

2. Cari penyedia perawatan anak yang baik
Luangkan waktu untuk menemukan seseorang yang cocok untuk menjaga anak Anda jika Anda memang tidak memiliki cukup waktu luang untuk dihabiskan bersama anak Anda. Sebagai orang tua tunggal, Anda tidak selalu bisa mengambil cuti bila diperlukan, sehingga memiliki seseorang untuk menemani anak Anda menonton atau bermain adalah sangat penting.

3. Luangkan waktu untuk diri sendiri
Ketika Anda adalah seorang single parent, memiliki waktu “sendiri” adalah sangat penting untuk kesehatan psikologis Anda, waktu untuk beristirahat, untuk “bersenang-senang” walau itu dengan menitipkan anak Anda dengan kerabat terdekat Anda untuk beberapa saat. Menjadi single parent bukan berarti Anda harus meninggalkan semua hobi atau kesukaan Anda, pastikan Anda memiliki waktu untuk bersantai.

Tidak menepis fakta bahwa tumbuh dewasa dalam sebuah keluarga single parent memiliki beberapa efek psikologis yang mendalam pada anak, tetapi efek ini belum tentu semua buruk, akan ada beberapa efek yang sangat baik juga. Di masa lalu orang tua selalu “tinggal bersama demi anak-anak” sehingga perceraian sangat jarang terjadi. Efek negatif dari tumbuh dewasa dalam keluarga single parent itu mungkin lebih umum terjadi pada beberapa tahun yang lampau daripada di masa kini di mana perceraian lebih mudah diterima.

Efek negatif menjadi single parent tidak perlu terjadi jika Anda tahu bagaimana cara mengendalikan emosional Anda & tahu bagaimana cara mendidik anak yang sebenarnya.



Sumber :

0 komentar :

Post a Comment

 
Top