Hari minggu merupakan waktunya untuk bersantai ria bersama keluarga tercinta, setalah selama lima atau enam hari tersita oleh jadwal padat di kntor yang cukup menguras enargi dan stress yang berkepanjangan. Meskipun lahan ibukota sudah padat dengan gedung gedung pencakar langit, tetapi masih ada beberapa tempat yang berfungsi sebagai paru-paru kota Jakarta dan salah satunya adalah Taman Suropati.

Menteng kawasan pertama di Indonesia yang landscap berciri kota taman tropis yang dibangun pada masa penjajahan Belanda. Taman Suropati salah satu peninggalan arsitek Belanda PAJ Mooejen dan FJ Kubatz (1913), dilengkapi beberapa ornamen patung karya seni dan kolam dilengkapi air mancur serta rimbunan puluhan pohon mahoni, terletak dipertemuan Jalan Imam Bonjol dan Jalan Diponegoro, dipertemuan jalan tersebut ada taman bunga ditengahnya ada patung Pangeran Diponegoro, nah diseberang patung tersebut Taman Suropati berada. Setelah direnovasi di awal tahun 2010, track jalan taman dari batu alam jadi lebih bersih dan menarik para pengunjung dikala sore hari untuk bermain dan bercengkerama dengan putra-putri mereka.


Taman ini merupakan pusat kawasan Menteng, berada tepat di antara pertemuan tiga jalan utama yaitu Menteng Boulevard (Jl. Teuku Umar), Orange Boulevard (Jl. Diponegoro) dan Nassau Boulevard (Jl. Imam Bonjol). Didepan taman ini dibangun patung Pangeran Diponegoro sedang menunggang kuda,



Objek penting diseputar taman yaitu rumah Dinas Wakil Presiden RI terletak di seberang kanan taman, rumah dinas Duta Besar Amerika Serikat yang terletak persis diseberang taman, Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta terletak sebelah Utara Taman, Kantor Gedung Bappenas terletak di seberang depan taman, Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang terletak hanya 50 meter disebeberang kiri taman dan Gedung Komisi Pemilihan Umum disebelahnya. Yang ingin shalat bisa ke Masjid Sunda Kelapa terletak di belakang Gedung Bappenas atau yang ingin misa bisa ke gereja Paulus di sebelah kanan Gedung Bappenas.


Bila kita berjalan di track dari Selatan ke Utara maka kita menumukan 6 karya seni yang berada 3 di kiri dan 3 di kanan, adapun 6 artifak di Taman Suropati itu menandakan semangat ASEAN sebagai berikut:

"Peace-Harmony And One" oleh Lee Kian Seng dari Malaysia
"The Spirit of ASEAN" oleh Wee Beng Chong dari Singapore
"Peace" oleh Sunaryo dari Indonesia
"Fraternity" oleh Nonthivathn Chandhanaphalin dari Thailand
"Harmony" oleh Awang Hj Latirf Aspar dari Brunei Darussalam
"Rebirth" oleh Luis E. Yee Jr (Junyee) dari Philippines

Taman Suropati ini selalu ramai di minggu pagi karena banyak aktivitas warga disana seperti mengajak anggota keluarga untuk bermain sembari olah raga, bersepeda santai mengelilingi taman, ataupun sekedar untuk duduk bersantai ria

0 komentar :

Post a Comment

 
Top