Lokasi wisata ini adalah warisan dari pemerintah kolonial Belanda. Berdirinya Museum Nasional diawali dengan berdirinya himpunan yang bernama Bataviaasch Genootscahp van Kunsten en Wetenscappen, yang didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada 24 April 1778. Salah satu pendirinya, yaitu JCM. Radermacher lalu menyumbangkan rumahnya dan sejumlah koleksi benda budaya dan buku yang amat berguna ke Himpunan ini. Dan seiring dengan bertambahnya koleksi, maka lokasi museum dipindahkan ke lokasi yang sekarang, pada tahun 1868.
Ruang pameran di Museum Nasional ada empat lantai, memiliki tema besar Keanekaragaman Budaya dalam Kesatuan. Namun, masing-masing lantai mempunyai tema sendiri. Lantai dasar bertema manusia dan lingkungan, menceritakan tentang keberagaman dan kehidupan masyarakat Indonesia dari zaman purba hingga kini. Pada lantai dasar ini, dipamerkan patung manusia purba, fosil dan gua menggambarkan kehidupan manusia masa lampau.
Lantai dua museum bertema ilmu pengetahuan dan teknologi. Berisi beragam alat-alat buatan manusia seperti perahu, alat perkakas, serta alat-alat canggih yang digunakan pada masa perang. Sedangkan di lantai tiga memiliki tema organisasi sosial dan kemasyarakatan, dan lantai empat emas dan keramik.

Selain memamerkan barang-barang peninggalan, museum yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat 12 ini, juga sering dilaksanakan berbagai kegiatan. Baru-baru ini, dilaksanakan pameran Jejak-jejak Karam yang memamerkan kekayaan hasil laut Indonesia, berupa emas, logam, dan benda-benda berharga lain.
Medan Merdeka Barat 12, Jakarta Barat 10110
Tel./ Fax. +62 21 344-7778
Website: www.museumnasional.or.id
Jam Operasional :
Selasa-Kamis: 08.30-14.30
Jumat: 08.30-11.30
Sabtu: 08.30-13.30
Minggu: 08.30-14.30
Tutup pada hari Senin dan hari libur Nasional/keagamaan
Tiket :
Dewasa Rp 5.000/orang
Anak-anak Rp 2.000/orang
turis asing Rp 10.000/orang
0 komentar :
Post a Comment