Pasti Anda pernah merasakan ini, merasa bosan sendirian, lalu memainkan ponsel. Hal sama juga dialami mayoritas pemilik ponsel lain. Ya, ponsel sudah memiliki manfaat lain di luar sebagai alat komunikasi, yakni sebagai pembunuh kebosanan. Dengan ponsel kita bisa punya keasyikan saat menunggu pesawat, menantikan klien, atau apapun itu. Mulai dari berkirim SMS, email, chatting, hingga mendengar musik dan main games.

Semakin menghibur saja kehadiran ponsel ini dengan munculnya ponsel pintar alias smartphone, yang membuat user dapat menikmati lebih banyak aplikasi menarik. Tidak heran jika smartphone cukup digilai. Berdasar survey Pew Internet & American Life, 42% orang dewasa di Amerika memiliki smartphone.  Dan 42% pengguna ponsel mengaku bahwa mereka menggunakan ponselnya sebagai hiburan saat merasa jenuh.

Menurut ilmuwan, hal itu sangat wajar, mengingat sudah sifat dasar manusia yang butuh mengobati kejenuhan. Christopher Lynn, profesor antropologi dari University of Alabama, membandingkan antara kegiatan dengan smartphone dengan merokok. Ternyata keduanya sama-sama sering dijadikan aktivitas pelenyap kebosanan.

“Smartphones sama dengan rokok atau makanan junk food atau kegiatan menggigit kuku,” jelas Lynn. “Ada ruang kosong di antara pikiran Anda dan dunia sekitar yang mengirim pesan untuk melakukan sesuatu saat sedang tidak ada kesibukan. “

Dengan kehadiran smartphone yang memungkinkan kita mengakses games, music, video, social media, dan sebagainya, perangkat tersebut melakukan superstimulasi ke manusia. Makin modern suatu masyarakat, makin besar dorongan ke arah itu.

Apakah hal itu adalah sesuatu yang positif?
Ilmuwan asal Social Issues Research Centre di Oxford, Inggris, mengkhawatirkan jawabannya adalah tidak. Jika seseorang selalu merasa harus membunuh kebosanan dengan smartphone, ditakutkan ia akan kehilangan kreativitasnya.

Informasi yang overload dicerna dalam otak manusia membuat mereka kehilangan waktu untuk melakukan pemikiran personal, refleksi, dan akhirnya kehilangan pemikiran kreatif. Sebelum ada smartphone, kita punya banyak waktu untuk menganalisa kegiatan di sekitar kita, dan mendapatkan inspirasi kreatif dari sana. Sejak ada smartphone, konsentrasi terfokus pada games atau video dan aplikasi lain, sehingga tidak lagi melakukan pengamatan pada sekitar. 

Semoga itu tidak sampai terjadi pada kita.

Sumber :

0 komentar :

Post a Comment

 
Top