Di kawasan ini terdapat banyak museum yang bisa anda kunjungi, satu diantaranya adalah Museum Bank Mandiri, yang merupakan bangunan cagar budaya sekaligus sebagai objek wisata budaya dan sejarah. Saat pertama memasuki Museum Bank Mandiri, anda pasti langsung terpesona oleh atmosfir kolonial yang begitu kental. Bangunan ini belum berubah sama sekali sejak pertama dibangun tahun 1929. Di dalamnya terdapat kaca patri yang indah, meja-meja teller kuno, mesin ketik antik, dan buku besar pencatatan transaksi yang masih terawat baik. Selain benda-benda koleksi yang umumnya dimiliki sebuah museum, bangunan ini memiliki ornamen unik pada dinding hall sisi timur.


Ornamen tersebut berupa hiasan kaca patri (stained glass) yang dipisahkan oleh pilar. Hiasan ornamen tersebut menggambarkan empat musim seperti musim yang terjadi pada kawasan Eropa dan tokoh nakhoda kapal Belanda, Cornelis de Houtman.

Biaya masuk ke museum ini sangat murah, hanya Rp2000,- untuk pengunjung umum dan gratis jika anda nasabah Bank Mandiri. Selain itu anda juga akan dipandu oleh tour guide untuk menjelajah seluruh bangunan museum.

Bangunan yang dirancang oleh 3 orang arsitek Belanda yaitu J.J.J de Bruyn, A.P. Smits dan C. van de Linde dibutuhkan 4 tahun untuk menyelesaikannya. Museum ini telah menjadi saksi bisu penjajahan Belanda, Jepang, dan kemerdekaan Indonesia.

Ketika selesai dibangun, ia menjadi kantor sebuah perusahaan dagang Belanda, tetapi lantas beralih fungsi menjadi bank yang sangat besar dan sukses pada masanya. Setelah merdeka, ia berubah menjadi bank lokal.

Meski kini dimiliki oleh Bank Mandiri, bangunan ini tidak melayani jasa perbankan apapun, melainkan berfokus menjadi tempat wisata edukasi mengenai sejarah bank di Indonesia.

Bank Mandiri sebagai pemilik Museum Bank Mandiri memiliki sejarah panjang dalam proses berdirinya. Terbentuk atas merger empat bank Pemerintah, yaitu Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, dan Bank Pembangunan Indonesia, maka diperlukan museum untuk mengabadikan koleksi perkembangan sejarah Bank Mandiri agar rangkaian sejarah tidak terputus dan terlupakan begitu saja.

Museum Bank Mandiri memiliki lebih dari 30.000 koleksi tersebar di berbagai ruangan, yang disusun berdasarkan tema. Barang antik yang dapat anda lihat di sini sangat beragam, dari koleksi uang kuno sampai peralatan operasional bank kolonial. Koleksi museum terdiri dari berbagai macam hal yang terkait dengan aktivitas perbankan “tempo doeloe” dan perkembangannya. Koleksi yang dimiliki antara lain peti uang, mesin hitung uang mekanik, kalkulator, mesin pembukuan, mesin cetak, alat pres bendel, seal press, safe deposit box maupun aneka surat berharga seperti bilyet deposito, sertikat deposito, cek, obligasi, dan saham.

Di samping itu, ornamen bangunan, interior dan furniture musuem ini masih asli seperti ketika didirikan. Salah satu yang wajib anda kunjungi tentunya brankas bawah tanah. Di museum ini anda tidak perlu khawatir, karena semua ruang yang ada telah dilengkapi cahaya dan penghawaan dengan standart ruang. Bangunan bergaya Art Deco Klasik di kawasan kota tua Jakarta ini menjadi simbol kemewahan perbankan di eranya.

Dengan wisata edukasi ini diharapkan masyarakat tahu lebih banyak tentang perkembangan perbankan masa lampau hingga sekarang. Mudahnya transportasi umum untuk mencapai lokasi ini adalah salah satu nilai tambah bagi wisatawan yang berkunjung. 


Museum BANK MANDIRI
Alamat: Jl. Lapangan Stasiun no.1 Jakarta
Buka Jam: Selasa – Minggu: 09:00 – 16:00
Senin dan hari libur nasional: Tutup
Harga Tiket Masuk: 1 Orang Dewasa: Rp. 2.000,
Grup Dewasa minimal 20 Orang: Rp. 1.000.
Untuk nasabah pemegang kartu Bank Mandiri,
mahasiswa, pelajar dan anak-anak: Gratis.

0 komentar :

Post a Comment

 
Top